Sejarah Sebagai Ilmu dan Ciri-cirinya



Sejarah sebagai studi keilmuan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang pernah terjadi dan dialami oleh manusia di waktu lampau dan telah meninggalkan jejak-jejaknya hingga waktu sekarang. Dalam hal tersebut, aspek utama atau tekanan perhatian terletak pada peristiwa yang terjadi (peristiwa yang bersifat khusus) dan ditulis dalam urutan perkembangannya sampai menjadi suatu cerita sejarah.

Pengertian Sejarah Sebagai Ilmu

Sejarah sebagai ilmu memiliki arti bahwa sejarah merupakan pengetahuan tentang peristiwa yang terjadi di masa lalu, kemudian disusun secara sistematis dan memiliki metode pengkajian ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan suatu kebenaran atau suatu hal yang nyata. Sehingga dalam penyusunannya diperlukan keahlian khusus dengan mengurangi sedikit mungkin subjektifitas penulisan dan melibatkan logika berfikir ilmiah, sistematika berfikir yang jelas sehingga peristiwa sejarah dapat direkonstruksi sesuai dengan kejadian yang sebenarnya atau memenuhi nilai obyektif.

Ciri-Ciri Sejarah Sebagai Ilmu

Bersifat Empiris

Empiris merupakan sebuah kata yang bermakna pengalaman, percobaan, penemuan, atau pengamatan yang dilakukan. Salah satu ciri tersebut berasal dari bahasa Yunani, tepatnya dari kata Empiria. Sejarah sebagai ilmu memiliki sifat empiris dikarenakan sejarah melakukan kajian pada peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau. Kajian dilakukan atas dasar bukti-bukti atau jejak-jejak yang ditemukan dan mendukung adanya peristiwa, salah satu bentuk jejak atau bukti dapat berupa sebuah dokumen. Kemudian, dokumen itulah yang akan diteliti oleh sejarawan untuk menemukan fakta.

Memiliki Objek

Ciri-ciri yang kedua adalah memiliki objek yang berarti adanya perubahan atau perkembangan kegiatan atau aktivitas manusia dalam dimensi waktu (masa lampau). Dalam hal ini, waktu merupakan salah satu unsur paling penting dalam sejarah. Tentu saja waktu yang dimaksud adalah waktu waktu terjadinya peristiwa di masa lalu.

Memiliki Teori

Teori adalah pendapat yang dikemukakan oleh ahli dan berfungsi sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa yang terjadi. Dalam sejarah, isi dari teori adalah satu kumpulan tentang kaidah-kaidah pokok suatu ilmu yang diajarkan berdasarkan keperluan peradaban. Sedangkan rekonstruksi sejarah yang dilakukan ialah pengenalan adanya teori yang berkaitan dengan beberapa hal, yaitu sebab akibat, subjektivitas, objektivitas, dan eksplanasi.

Memiliki Metode

Metode merupakan langkah atau cara yang sistematis serta tidak melenceng dari norma-norma yang berlaku dan digunakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Setiap ilmu pengetahuan tentu memiliki tujuan, begitu juga sejarah. Sementara itu, tujuan dari ilmu sejarah ialah menjelaskan perkembangan atau perubahan kehidupan yang dilalui oleh manusia dari waktu ke waktu. Dalam sejarah, metode berfungsi untuk mencari kebenaran terkait peristiwa-peristiwa khusus yang terjadi di masa lampau. Sehingga para sejarawan harus benar-benar teliti dalam menyimpulkan suatu peristiwa.

Mempunyai Generalisasi

Ciri-ciri terakhir sejarah sebagai ilmu ialah mempunyai generalisasi. Generalisasi merupakan sebuah kesimpulan yang bersifat umum yang ditarik dari suatu pengamatan dan pemahaman penulis.

Contoh Sejarah sebagai Ilmu

Teori masuknya Hindu-Budha ke Indonesia

Contoh pertama adalah mengenai teori masuknya agama serta kebudayaan Hindu-Budha ke Nusantara. Berdasarkan referensi yang ada, banyak sekali teori yang membahas tentang peristiwa ini, termasuk 4 teori yang cukup terkenal yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya dan Arus Balik. Masing-masing teori telah memiliki bukti dan telah dikaji secara ilmiah serta sistematis, sehingga teori tersebut dapat dikategorikan sebagai contoh sejarah sebagai ilmu.

Teori masuknya Islam ke Indonesia

Selain masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia, teori tentang masuknya Islam ke Indonesia juga masuk dalam kategori contoh sejarah sebagai ilmu. Terdapat banyak teori dalam peristiwa masuknya Islam ke Indonesia, salah satunya adalah teori Gujarat. Dalam teori Gujarat ini dijelaskan bahwa agama Islam yang berhasil masuk ke Nusantara adalah berasal dari Gujarat. Selain itu, terdapat teori-teori lainnya yang memiliki pendapat berbeda dan tentunya juga memiliki bukti yang kuat. Maka dari itu teori masuknya Islam ke Indonesia menjadi salah satu contoh sejarah sebagai ilmu.

Teori Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Teori Nusantara disebut juga sebagai teori asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia yang menjelaskan tentang nenek moyang Indonesia yang bukan berasal dari luar Nusantara. Teori ini diperkuat dengan adanya bukti, mulai dari kondisi geografis Indonesia, persebaran manusia, dan juga migrasi bahasa.
Teori Yunan

Teori Yunan dalam teori ini dijelaskan bahwa Tiongkok Selatan adalah daerah asal nenek moyang Indonesia, lebih tepatnya adalah daerah Yunan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya jejak-jejak yang telah diteliti oleh para sejarawan.

Teori Out Of Taiwan dalam teori ini menjelaskan nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari rumpun Austronesia dan menjadi salah satu contoh sejarah sebagai ilmu karena memiliki bukti yang kuat dari hasil pendekatan linguistik/ bahasa.



Sumber :
edukasystem.com
wikipedia.org
Sejarah Sebagai Ilmu dan Ciri-cirinya Sejarah Sebagai Ilmu dan Ciri-cirinya Reviewed by Yunda Anugrah Putri on April 16, 2022 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.