Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
Definisi Kurikulum
Kurikulum adalah suatu rencana yang sengaja disusun untuk melancarkan proses kegiatan belajar mengajar yang ada di bawah naungan, bimbingan, dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan. Menurut,William B. Ragam dan Robert S. Flaming Kurikulum merupakan keseluruhan pengalaman peserta didik yang menjadi tanggung jawab lembaga sekolah.
Sedangkan menurut Soedijarto, kurikulum merupakan serangkaian pengalaman dan kegiatan belajar yang direncanakan untuk diatasi oleh siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh suatu lembaga pendidikan yang berwenang.
Adapun di Indonesia, dalam UU No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat (19), konstitusi menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Lebih lanjut pada pasal 36 ayat (3) disebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:
- peningkatan iman dan takwa;
- peningkatan akhlak mulia;
- peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
- keragaman potensi daerah dan lingkungan;
- tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
- tuntutan dunia kerja;
- perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
- agama;
- dinamika perkembangan global; dan
- persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Definisi Kurikulum Menurut Para Ahli
1. Ralph Tyler
Menurut Ralph Tyler (1949) kurikulum mencakup tujuan pendidikan yang ingin dicapai, pengalaman pendidikan yang disediakan untuk mencapai tujuan, cara mengorganisasikan pengalaman pendidikan tersebut secara efektif, serta indikator penentu bahwa tujuan tersebut telah tercapai.
2. James B McDonald
Pengertian kurikulum menurut James B McDonald (1964) merujuk pada empat model sistem dalam persekolahan, yaitu kurikulum, pengajaran (instruction), mengajar (teaching), dan belajar (learning).
3.Mauritz Johnson
Mauritz Johnson (1967) mendefinisikan kurikulum sebagai seperangkat tujuan belajar yang terstruktur sehingga dalam arti tersebut kurikulum berkenaan dengan tujuan bukan dengan kegiatan. Adapun unsur kurikulum di antaranya struktur output pembelajaran, aspek formulasi, struktur karakteristik, instruksi, evaluasi, dan kriteria instruksi evaluasi kurikulum.
4. Jack R Frymier
Sedangkan menurut Jack R Frymier (1967) unsur dasar penyusun kurikulum ada 3 yaitu aktor, artefak, dan pelaksanaan. Adapun aktor merujuk pada orang-orang yang terlibat dalam pelaksanaan, artefak adalah isi dan rancangan kurikulum, lalu pelaksanaan merujuk pada proses interaksi antara aktor yang melibatkan artefak.
5. Murray Print
Menurut Murray Print, sebuah kurikulum meliputi beberapa hal di antaranya perencanaan pengalaman belajar, program sebuah lembaga pendidikan yang diwujudkan dalam sebuah dokumen serta hasil implementasi dokumen yang telah disusun.
6. J Galen Saylor & William M Alexander
Menurut J Galen Saylor & William M Alexander (1956) pengertian kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik. Karena, kurikulum menjadi upaya sekolah untuk mempengaruhi pembelajaran baik di ruang kelas, taman bermain, atau luar sekolah.
7. Harold Alberty
Menurut Harold Alberty (1965) pengertian kurikulum merujuk pada semua kegiatan yang disediakan sekolah bagi siswanya. Dalam hal ini kurikulum tidak hanya sebatas mata pelajaran, tetapi juga berbagai kegiatan lain yang diselenggarakan oleh sekolah.
8. Hilda Taba
Menurut Hilda Taba (1962) pengertian kurikulum adalah suatu rencana pembelajaran. Oleh karena itu, apa yang diketahui tentang proses pembelajaran dan perkembangan individu mempengaruhi pembentukan kurikulum.
9. J Lloyd Trump & Delmas F Miller
Menurut J. Lloyd Trump dan Delmas F Miller (1973) definisi kurikulum adalah semua hal yang mampu mempengaruhi proses pembelajaran, termasuk metode mengajar, cara evaluasi murid, program studi, bimbingan dan penyuluhan, supervisi, administrasi, serta hal-hal struktural terkait waktu, jumlah ruangan, dan kemungkinan siswa dalam memilih mata pelajaran.
10. John Foxton Kerr
Menurut John Foxton Kerr (1968) pengertian kurikulum merujuk pada semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu atau kelompok, baik yang dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah.
11. Peter F Olivia
Menurut Peter F Olivia (1982) pengertian kurikulum adalah rencana untuk semua pengalaman yang ditemui siswa di bawah arahan sekolah.
12. Hamid Hasan
Menurut Hamid Hasan dalam Hernawan (2008) menyatakan istilah kurikulum dalam 4 dimensi pengertian. Keempat dimensi tersebut adalah:
- Kurikulum sebagai suatu ide.
- Kurikulum sebagai rencana tertulis perwujudan dari ide.
- Kurikulum sebagai suatu kegiatan, realita, dan implementasi.
- Kurikulum sebagai suatu hasil konsekuensi dari suatu kegiatan pembelajaran.
Komponen Kurikulum
Salah satu fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang pada dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok dan komponen penunjang yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut.
Komponen merupakan satu sistem dari berbagai komponen yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, sebab kalau satu komponen saja tidak ada atau tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Para ahli berbeda pendapat dalam menetapkan komponen-komponen kurikulum. Ada yang mengemukakan 5 komponen kurikulum dan ada yang mengemukakan hanya 4 komponen kurikulum. Untuk mengetahui pendapat para ahli mengenai komponen kurikulum, seperti berikut ini:
Subandiyah (1993: 4-6) mengemukakan ada 5 komponen kurikulum, yaitu:
- komponen tujuan
- komponen isi/materi
- komponen media (sarana dan prasarana)
- komponen strategi
- komponen proses belajar mengajar.
Sementara, Soemanto (1982) mengemukakan ada 4 komponen kurikulum, yaitu:
- Objective (tujuan)
- Knowledges (isi atau materi)
- School learning experiences (interaksi belajar mengajar di sekolah)
- Evaluation (penilaian).
Pendapat tersebut diikuti oleh Nasution (1988), Fuaduddin dan Karya (1992), serta Nana Sudjana (1991: 21). Walaupun istilah komponen yang dikemukakan berbeda, namun pada intinya sama yakni:
- Tujuan
- Isi dan struktur kurikulum
- Strategi pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
- Evaluasi.
Fungsi Kurikulum
Sebagai pedoman atau alat dalam pendidikan, kurikulum memiliki beberapa fungsi yang sangat berperan dalam kegunaannya. Dikutip dari laman digilib.iainkendari.ac.id, berikut adalah fungsinya.
1. Fungsi Penyesuaian
Fungsi pertama dari kurikulum adalah penyesuaian atau the adaptive function. Fungsi penyesuaian dapat dipahami sebagai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya karena lingkungan bersifat dinamis atau dapat berubah-ubah.
2. Fungsi Integrasi
Fungsi intergrasi atau the integrating function artinya kurikulum berfungsi sebagai alat pendidikan mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh dan berintegrasi. Sebab pada dasarnya, pelajar adalah anggota dan bagian integral masyarakat yang perlu dibekali sebelum masuk ke jenjang yang lebih tinggi.
3. Fungsi Diferensiasi
Fungsi diferensiasi atau the diferentiating function mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat atau pedoman pendidikan mampu memberikan layanan terhadap perbedaan individu pelajar. Tentunya setiap pelajar memiliki perbedaan baik dari segi fisik ataupun psikis.
4. Fungsi Persiapan
Fungsi persiapan atau the propaeduetic function adalah kurikulum sebagai alat pendidikan mampu mempersiapkan pelajar melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Misalnya, kurikulum yang digunakan oleh pelajar SMP digunakan untuk mempersiapkan diri masuk ke jenjang SMA.
5. Fungsi Pemilihan
Fungsi pemilihan atau the selective function dari kurikulum berfungsi sebagai pemilihan yang memberi kesempatan bagi pelajar untuk menentukan pemilihan program belajar sesuai dengan minat dan bakatnya.
6. Fungsi Diagnostik
Terakhir adalah fungsi diagnostik atau the diagnostic function. Kurikulum sebagai fungsi diagnostik mengandung makna alat pendidikan satu ini mampu mengarahkan dan memahami potensi pelajar sekaligus kelemahan dalam dirinya. Setelah memahami kedua hal tersebut, diharapkan pelajar dapat mengembangkan potensi dan memperbaiki kelemahannya.
Tujuan Kurikulum
Mengutip Jurnal Pengembangan Kurikulum Dasar dan Tujuannya oleh Syamsul Bahri, tujuan dari dibuatnya kurikulum secara umum adalah untuk melancarkan proses pendidikan. Setiap kurikulum juga selalu dikembangkan untuk mencapai beberapa tujuan, dengan cara merekonstruksi kurikulum sebelumnya dan membuat inovasi.
Tujuan kurikulum yaitu sebagai alat pendidikan untuk menghasilkan siswa yang berintegrasi. Kurikulum juga membuat siswa mengerti sistem pendidikan yang diterapkan, sehingga siswa dapat memutuskan pendidikan yang ia inginkan di jenjang selanjutnya.
Tujuan kurikulum juga untuk memeratakan pendidikan dalam negara. Membimbing serta mendidik siswa agar menjadi pribadi yang cerdas, berpengetahuan tinggi, kreatif, inovatif, bertanggung jawab, dan siap masuk dalam kehidupan bermasyarakat.
Selain itu, pengembangan kurikulum dilakukan untuk beradaptasi dengan perubahan sosial dan zaman, serta mengeksplorasi pengetahuan yang masih tersembunyi berdasarkan tujuan pendidikan nasional. Karenanya, kurikulum diharapkan dapat menyikapi persoalan sosial yang datang seiring perputaran waktu.
Kurikulum di Indonesia
Kurikulum di Indonesia pertama kali disusun pada tahun 1947. Hingga tahun 2013, kurikulum di Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan.
Perubahan dan penetapan kurikulum di Indonesia merupakan kewenangan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia. Kurikulum di Indonesia dikelola melalui kebijakan publik dalam bidang pendidikan yang diatur oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia.
Secara berurut, kurikulum Indonesia ditetapkan atau diubah pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006, dan 2013 dan 2022. Perubahan kurikulum di Indonesia merupakan akibat adanya perubahan kondisi politik, sosial, budaya, ekonomi, dan ilmu pengetahuan serta teknologi yang berkembang di dalam masyarakat Indonesia. Penyusunan kurikulum di Indonesia berlandaskan pada ideologi Pancasila.
Sedangkan landasan hukum yang digunakan adalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Perbedaan di antara kurikulum yang telah digunakan berpusat pada tujuan utama dalam pendidikan serta pendekatan yang digunakan untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut.
Mengapa Kurikulum Perlu Berubah
1. Guna mengikuti perkembangan zaman
Kurikulum tidak dapat dipergunakan dalam satu waktu terus menerus karena dunia terus berubah, sehingga kurikulum pun dituntut mengikuti perkembangan zaman. Selain itu kurikulum juga harus mempertimbangkan kebutuhan belajar peserta didik.
Kurikulum harus berubah agar pembelajaran relevan dengan perkembangan zaman digital yang berkembang semakin canggih, sehingga pendidik pun dituntuk untuk menguasai teknologi agar pembelajaran semakin bermakna.
2. Menyesuaikan dengan karakteristik sekolah dan kebutuhan peserta didik
Perubahan kurikulum merupakan upaya pemenuhan kebutuhan belajar peserta didik sesuai dengan konteks situasi dan kondisi saat ini maupun berkelanjutan, karena setiap peserta didik memiliki kebutuhan belajar yang berbeda sehingga kurikulum harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat mengakomodir semua kebutuhan belajar peserta didik.
3. Menyiapkan generasi yang mampu memandang kedepan atau visioner
Perubahan kurikulum yang tepat dapat menggali potensi peserta didik agar kedepannya menjadi bekal agar mampu menghadapi perubahan transformasi budaya serta globalisasi. Perubahan kurikulum pun diharapkan dapat menyiapkan generasi masa depan yang visioner dan mampu bertumpu pada kaki sendiri.
Demikian Bapak/Ibu Guru dan seluruh netizen Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah.
Setelah Bapak/Ibu membaca, menyimak dan memahami Mengapa Kurikulum Perlu Berubah berdasarkan pemaran artikel diatas mohon untuk memberikan Umpan Balik dengan mengisi pertanyaan pada Form Berikut : s.id/Umpan_Balik_Aksi_Nyata_Yunda
Terima kasih.
Sumber:
guru.kemdikbud.go.id
kompas.com
detik.com
id.wikipedia.org
Terus berbagi Pak Guru...
BalasHapus